jika selama ini sperma dianggap sebagai perenang andal, maka anggapan itu
salah besar. Penelitian menunjukkan bahwa sperma berenang menuju sel
telur dengan ugal-ugalan, saling tubruk dan sangat sering membentur
dinding saat berbelok.
Dengan ekornya yang kuat dan aktif
bergerak, tidak heran jika selama ini banyak yang menganggap perjalanan
sel sperma menuju sel telur lancar-lancar saja. Kalaupun ada hambatan,
itu lebih disebabkan oleh kepekatan lendir di saluran reproduksi
perempuan.
Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa hambatan
bagi sel sperma bukan hanya kepekatan dan kondisi keasaman lendir di
organ reproduksi. Ada satu hambatan lagi yang jarang diperhitungkan,
yakni pergerakan sperma yang ternyata tak selincah yang dibayangkan.
Uji
coba yang dilakukan di laboratorium menunjukkan, sperma tidak sebegitu
lincahnya berenang. Rute perjalanan yang ditempuhnya saat mendekati sel
telur tidak semulus yang dibayangkan, tetapi tidak beraturan sehingga
sering saling tabrak serta membentur dinding saluran reproduksi.
"Saya
tidak bisa menahan tawa saat pertama kali mengamati sel sperma belok di
tikungan, kepalanya membentur dinding kanal mikro," kata Petr
Denissenko, peneliti dari University of Marwick yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip dari LiveScience, Selasa (8/5/2012).
Dalam
eskperimennya, Denissenko meletakkan sel sperma dalam sebuah cawan
khusus di laboratorium. Cawan itu memiliki lintasan yang sedikit lebih
rumit dibandingkan saluran asli yang ditempuh sel sperma saat menuju sel
telur, karena memiliki beberapa jenis tikungan misalnya siku-siku dan
spiral.
Dengan lintasan yang sedikit lebih rumit, sel sperma
tampak kikuk dan melakukan banyak kekacauan. Ini membuktikan bahwa di
saluran reproduksi, sperma tidak berenang lurus melainkan menyusuri
dinding dan merangkak di tiap sudut karena tidak bisa bikin rute
sendiri.