ardiansyahardian.blogspot.com
fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia| fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|

JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).[1] Tujuan dari jaringan komputer adalah[1]
Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Sejarah


ini model Distributed Processing
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.[3] Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.[3] Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]
Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).[4] Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan.[4] Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5] Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]

Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.[5] Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.[5] Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat.[5] Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).[5] Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5] Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.[5] Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.[5]

Peta logika dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979.[6] Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.[6] Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6] Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6] Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.[5] Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5] Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6] Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.[6] tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.[6] Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan.[6] Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.[6]
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992.[5] Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5] Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs.[5] Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]

[sunting] Klasifikasi


Contoh model jaringan Klien-Server
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[7][3] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[8][7] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Coaxial Cable).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
  3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
    1. Topologi bus
    2. Topologi bintang
    3. Topologi cincin
    4. Topologi mesh
    5. Topologi pohon
    6. Topologi linier
  4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    1. Jaringan terpusat
      Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.[9]
    2. Jaringan terdistribusi
      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]
  5. Berdasarkan media transmisi data
    1. Jaringan Berkabel (Wired Network)
      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.[9]
    2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
      Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[9]

      Token Bus

      Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
      Langsung ke: navigasi, cari

      Pengiriman token dalam kabel jaringan bus (koaxial)
      Token Bus adalah jaringan komputer yang menggunakan token ring virtual dalam suatu kabel koaxial. Sebuah token yang dikirimkan secara beranting dan bergantian dalam jaringan itu dipakai untuk menandai komputer mana yang berhak untuk mengirimkan paket data. Masing-masing komputer (''node'') harus tahu alamat dari node sebelahnya yang akan mendapat giliran dalam pengiriman data. Jika node tersebut tidak mempunyai data untuk dikirim, maka token akan dikirimkan langsung ke node di sebelahnya.
      Jenis protokol token bus dengan standar IEEE 802.4 banyak dipakai dalam aplikasi industri seperti pabrik mobil GM (General Motors) melalui sistem Manufacturing Automation Protocol (MAP) nya. Sistem protokol token bus yang termodifikasi bisa dipakai dalam jaringan FMS [1].


      Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
      * Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
      Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
      Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus

      Topologi Star/Bintang

      Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
      star 
      star
      Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
      Kelebihan
      * Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
      * Tingkat keamanan termasuk tinggi.
      * Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
      * Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
      Kekurangan
      * Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
      Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang

      Topologi Ring/Cincin

      Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
      ring 
      ring
      Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
      Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin

      Topologi Mesh

      Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
      mesh 
      mesh
      Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
      Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh

      Topologi Tree

      Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
      tree 
      tree
      Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
      Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
      Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon

      Topologi Linier

      Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
      linier 
      linier
      Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
      Tipe konektornya terdiri dari
      1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
      2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
      3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
      4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
      Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
      * Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
      * Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
      Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_linier

      Untuk memasang jaringan WiFi anda perlu:
      1.J nirkabel atau router gerbang – coba yang D-Link DI-624 AirPlus Xtreme G 802.11g router)
      2.J adaptor nirkabel untuk setiap sistem yang terhubung ke jaringan. (Salah satu atau lebih D-Link AirPlus Xtreme G 802.11g wireless Adapters: a DWL-G650 PC Card adaptor untuk Windows 2000 notebook PC dan DWL-G520 PCI Adapter sekunder desktop untuk menjalankan Windows XP Home Edition.
      3.J broadband sambungan ke Internet (biasanya melalui kabel atau DSL modem).
      4.Sebuah kabel Ethernet Alamat IP yang diberikan untuk sistem anda oleh ISP Anda jika Anda menggunakan alamat IP statis.
      5.Jika Anda menggunakan DSL, Anda akan membutuhkan username dan password yang diberikan kepada Anda oleh Internet Service Provider (ISP).
      6.Alamat MAC untuk semua jaringan nirkabel Adapters.
      7. Pena dan kertas untuk menulis pengaturan jaringan (alamat IP dan MAC.)
      Memasang Wireless Adapters
      1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
      2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
      Memasang Wireless Adapters
      1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
      2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
      Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.
      Pilih “Instal perangkat lunak secara otomatis” dan klik Next. Jika Anda melihat pesan peringatan bahwa driver belum lulus uji logo Windows, klik ‘Continue Anyway’.
      Konfigurasikan (Bagian 1)
      Jika WiFi sistem tidak dapat melakukan koneksi ke internet namun, Anda mungkin perlu untuk menyelesaikan beberapa langkah.
      1.Untuk memasang jaringan WiFi, jika Anda menggunakan Windows XP, Anda mungkin perlu menonaktifkan Windows wireless-fitur konfigurasi.Anda juga perlu melakukan hal ini jika Anda berniat menggunakan bundled utilitas. To disable it: Untuk menonaktifkannya:
      -Klik-XP Jaringan icon pada system tray.
      -Bila Wireless Network Connection dialog box muncul, klik ‘lanjut’ dan pilih tab Wireless Networks.
      -Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya’ dan ‘ok’
      -Restart sistem anda.
      2.Sistem operasi lain Mei memerlukan reboot untuk mendapatkan WiFi adaptor untuk berjalan dengan benar ketika driver.
      Jika anda masih tidak dapat terhubung dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang harus mereka dan memecahkan masalah anda.
      Set Keamanan
      1. Mengakses wireless router dari konfigurasi lagi dengan memasukkan alamat IP di browser anda.
      2. Menggunakan router dokumentasi atau built-in membantu untuk menemukan pilihan yang memungkinkan perubahan standar Anda sandi. (Dengan DI-624, pilihan ini ditemukan pada ‘Alat’ halaman).
      3. Mengubah sandi tetapi membiarkan konfigurasi rutin buka.
      Mengatur SSID
      Sekarang Anda perlu mengubah nama jaringan. Dengan DI-624, Anda mengakses pengaturan ini dengan mengklik ‘Wireless’ tombol.
      Memasang Wireless Adapters
      1.  Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
      2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Shut down your system, install the adapter, and reboot your computer. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
       Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.
      Pilih “Instal perangkat lunak secara otomatis” dan klik Next. Jika Anda melihat pesan peringatan bahwa driver belum lulus uji logo Windows, klik ‘Continue Anyway’.
      Konfigurasikan (Bagian 1)
      Jika WiFi sistem tidak dapat melakukan koneksi ke internet namun, Anda mungkin perlu untuk menyelesaikan beberapa langkah.
      1.Untuk memasang jaringan WiFi, jika Anda menggunakan Windows XP, Anda mungkin perlu menonaktifkan Windows wireless-fitur konfigurasi.Anda juga perlu melakukan hal ini jika Anda berniat menggunakan bundled utilitas. To disable it: Untuk menonaktifkannya:
      -Klik-XP Jaringan icon pada system tray.
      -Bila Wireless Network Connection dialog box muncul, klik ‘lanjut’ dan pilih tab Wireless Networks.
      -Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya’ dan ‘ok’
      -Restart sistem anda.
      2.Sistem operasi lain Mei memerlukan reboot untuk mendapatkan WiFi adaptor untuk berjalan dengan benar ketika driver.
      Jika anda masih tidak dapat terhubung dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang harus mereka dan memecahkan masalah anda.
      Set Keamanan
      1.Mengakses wireless router dari konfigurasi lagi dengan memasukkan alamat IP di browser anda.
      2.  Menggunakan router dokumentasi atau built-in membantu untuk menemukan pilihan yang memungkinkan perubahan standar Anda sandi. (Dengan DI-624, pilihan ini ditemukan pada ‘Alat’ halaman).
      3.Mengubah sandi tetapi membiarkan konfigurasi rutin buka.
      Mengatur SSID
      Sekarang Anda perlu mengubah nama jaringan. Hal ini disebut sebagai ’service set identifier’ atau SSID. Dengan DI-624, Anda mengakses pengaturan ini dengan mengklik ‘Wireless’ tombol.
      Memasang Wireless Adapters
      1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
      2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware.  Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
       Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.
      Pilih “Instal perangkat lunak secara otomatis” dan klik Next. Jika Anda melihat pesan peringatan bahwa driver belum lulus uji logo Windows, klik ‘Continue Anyway’.
      Konfigurasikan (Bagian 1)
       Jika WiFi sistem tidak dapat melakukan koneksi ke internet namun, Anda mungkin perlu untuk menyelesaikan beberapa langkah.
      1.  Untuk memasang jaringan WiFi, jika Anda menggunakan Windows XP, Anda mungkin perlu menonaktifkan Windows wireless-fitur konfigurasi. Anda juga perlu melakukan hal ini jika Anda berniat menggunakan bundled utilitas.Untuk menonaktifkannya:
      -Klik-XP Jaringan icon pada system tray.
      -Bila Wireless Network Connection dialog box muncul, klik ‘lanjut’ dan pilih tab Wireless Networks.
      -Uncek ‘Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya’ dan ‘ok’
      -Restart sistem anda.
      2. Sistem operasi lain Mei memerlukan reboot untuk mendapatkan WiFi adaptor untuk berjalan dengan benar ketika driver.
      Jika anda masih tidak dapat terhubung dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang harus mereka dan memecahkan masalah anda.
      Set Keamanan
      1. Mengakses wireless router dari konfigurasi lagi dengan memasukkan alamat IP di browser anda.
      2. 2Menggunakan router dokumentasi atau built-in membantu untuk menemukan pilihan yang memungkinkan perubahan standar Anda sandi. (Dengan DI-624, pilihan ini ditemukan pada ‘Alat’ halaman).
      3. Mengubah sandi tetapi membiarkan konfigurasi rutin buka.
      Mengatur SSID
       Sekarang Anda perlu mengubah nama jaringan. Hal ini disebut sebagai ’service set identifier’ atau SSID.  Dengan DI-624, Anda mengakses pengaturan ini dengan mengklik ‘Wireless’ tombol.
      Ubah default SSID ke apapun yang Anda inginkan, namun tidak memilih nilai yang mungkin anybody guess seperti nama, ulang tahun atau nama keluarga. Jangan keluar setelah perubahan. Bila Anda memasang jaringan WiFi Anda wan’t ia menjadi aman mungkin untuk melindungi diri sendiri dari hijackers.
      Perlu diketahui bahwa router Anda mungkin juga memungkinkan Anda untuk menonaktifkan broadcast SSID. Fitur ini menyimpan potensi dari para penyusup melihat jaringan nirkabel antara THEIR sambungan pilihan.
      Mengaktifkan enkripsi pada jaringan WiFi
       Mengaktifkan enkripsi.  Jika router dan semua operator Adapters dukungan WiFi Protected Access (WPA) enkripsi dengan kunci pra-berbagi, menggunakannya. Fitur ini akan memberikan keamanan yang memadai bagi sebagian besar pengguna rumah. Dimana hardware anda tidak mendukung WPA, aktifkan wired equivalent privacy (WEP) encryption.
      Routers paling memungkinkan Anda membuat kunci WEP atau WPA dengan memasukkan frase-lulus. Menjadikannya satu yang akan sulit menebak. Memasukkannya dua kali untuk verifikasi.  Jangan keluar setelah perubahan.
      Filter alamat MAC
      Anda mungkin ingin memberikan tambahan keselamatan oleh membatasi akses ke jaringan Adapters dengan alamat MAC tertentu.  Untuk menggunakan penyaringan alamat MAC, mengaktifkannya di router dari konfigurasi rutin. Mencari penyaringan atau tombol pilihan pada menu.
      Masukkan alamat MAC Anda direkam sebelumnya di WiFi Adapters. Terapkan perubahan dan keluar.
       Untuk meningkatkan kinerja 802.11g untuk semua perangkat nirkabel Anda, sistem memilih 802.11g hanya modus.
       Konfigurasikan (Bagian 2)
      Dengan sekarang Anda harus dapat melakukan koneksi ke router melalui sistem nirkabel Anda.Jika Anda ingin membuat sambungan lagi mengubah SSID di wireless-konfigurasi untuk setiap adaptor nirkabel yang cocok dengan nilai yang dimasukkan untuk router.
      Selain itu, anda perlu mengaktifkan sama jenis enkripsi Anda diaktifkan di router dan memberikan frase-sama lulus.  Setelah perubahan yang telah diterapkan harus terhubung ke router dan Internet dengan keluar masalah.
      Jaringan WiFi Anda terinstal! Benar-benar adalah proses yang sulit dan tidak dapat dicapai dalam satu hari atau pekan. Anda tidak perlu menjadi teknisi atau pakar untuk memasang jaringan WiFi di rumah Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah mengikuti petunjuk di atas untuk huruf dan Anda akan ‘nirkabel’. mungkin tidak mudah BAHWA (!), Tetapi Anda dapat menginstal Jaringan WiFi, membuatnya bekerja dan membuatnya aman tanpa takut bahwa itu akan gagal atau membayar biaya seseorang yang bodoh untuk melakukannya.  Sekarang adalah sesuatu yang ke smile tentang! Happy surfing!







      KAJIAN ALGORITMA ROUTING DALAM JARINGAN KOMPUTER

      Abstract

      Routing adalah tindakan informasi bergerak melintasi sebuah internetwork dari sumber ke 
      tujuan. Routing melibatkan dua kegiatan dasar: menentukan routing yang optimal 
      jalan dan kelompok transportasi informasi (biasanya disebut paket) melalui 
      internetwork. Dalam konteks proses routing, yang terakhir ini disebut  
      sebagai packet switching. Algoritma routing dapat dibedakan berdasarkan beberapa kunci 
      karakteristik. Pertama, tujuan khusus dari desainer algoritma mempengaruhi 
      operasi dari protokol routing yang dihasilkan. Kedua, berbagai jenis routing
      algoritma ada, dan algoritma masing-masing memiliki dampak yang berbeda pada jaringan dan router 
      sumber daya. Akhirnya, algoritma routing menggunakan berbagai metrik yang mempengaruhi 
      perhitungan rute yang optimal 
      Kata kunci: algoritma routing, routing statis, routing dinamis

      1. Pendahuluan
      Routing merupakan proses dimana sesuatu dibawa dari satu lokasi ke lokasi
      lainnya. Contoh riil sesuatu yang membutuhkan perutean adalah surat, panggilan
      telepon, perjalanan kereta api, dan lain sebagainya. Pada suatu jaringan router
      adalah perangkat yang digunakan untuk merutekan trafik jaringan.
      Untuk dapat melakukan perutean, suatu router, atau entitas apapun yang
      membangun routing, melakukan beberapa langkah berikut ini:
      · Mengetahui Alamat tujuan – Ke tujuan (alamat) mana sesuatu yang
      dirutekan dikirim?
      · Mengenali sumber-sumber informasi perutean – Dari sumber-sumber
      (router-router lain) mana saja suatu router dapat mempelajari jalur-jalur
      menuju tujuan?
      · Menemukan rute-rute – Jalur-jalur atau rute-rute mana saja yang mungkin
      dapat dilalui untuk mencapai alamat tujuan?
      · Memilih jalur atau rute – Memilih jalur atau rute terbaik untuk menuju
      alamat tujuan yang dimaksud.
      · Memelihara dan memverifikasi informasi routing – Apakah jalur-jalur ke
      tujuan yang telah diketahui masih berlaku dan benar?
      Pada suatu sistem jaringan komputer, router mempelajari informasi routing
      dari sumber-sumber routing-nya yang terletak di dalam tabel routing (routing
      table). Router akan berpedoman pada tabel ini untuk menyatakan port mana yang
      digunakan mem-forward paket-paket yang ditujukan kepadanya.
      · Jika jaringan tujuan terhubung langsung dengan router, maka router
      sudah mengetahui port mana yang digunakan untuk mem-forward paket.
      · Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung dengan router, maka router
      harus mempelajari rute terbaik untuk mem-forward paket ke tujuan.
      Jurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 55
      48
      2. Static Routing dan Dynamic Routing
      Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dipelajari oleh router
      dalam dua metode, yaitu:
      · Dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan, disebut Static
      Routes.
      · Dikumpulkan melalui proses-proses dinamis yang berjalan di jaringan,
      disebut sebagai Dynamic Routes.
      2.1. Static Routing
      Routing statik (static route) adalah pengaturan routing paling sederhana yang
      dapat dilakukan pada jaringan komputer. Static route adalah rute-rute ke host atau
      jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke
      route table suatu router. Static route mendefinisikan alamat IP hop router
      berikutnya dan interface lokal yang digunakan untuk mem-forward paket ke tujuan
      tertentu (hop router berikutnya).
      Static route memiliki keunggulan untuk menghemat bandwidth jaringan
      karena static route tidak membangkitkan trafik route update untuk memberikan
      informasi perubahan rute yang berlaku (sah) saat ini ke router-router lain.
      Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu
      masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap
      router.
      Namun tentu dapat dibayangkan bagaimana jika harus melengkapi
      forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang
      besar. Apalagi jika untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang
      jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Jadi penggunaan static
      route cenderung membutuhkan waktu ekstra ketika memanajemen jaringan. Hal ini
      disebabkan karena sistem administrator harus secara manual meng-update route
      table setiap terjadi perubahan konfigurasi jaringan.
      2.2. Dynamic Routing
      Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban
      mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur
      router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
      memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
      tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui
      keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang
      benar.
      Routing dinamik yang popular saat ini mengacu pada dua tipe algoritma
      yang dikenalkan oleh Bellman Ford dengan algoritma distance vectornya dan oleh
      Djikstra dengan algoritma link statenya. Cisco kemudian mengembangkan protocol
      untuk perangkat routernya yang merupakan gabungan dari kedua algoritma tersebut
      yang diberi nama protocol EIGRP.
      2.2.1. Algoritma Distance Vector
      Protokol distance vector bekerja dengan memberikan router-router
      kemampuan untuk mempublikasikan semua rute-rute yang diketahui (router
      bersangkutan) keluar ke seluruh interface yang dimilikinya.
      Router yang secara fisik berada pada jaringan yang sama dinamakan
      neighbor. Jika router-router mempublikasikan rute-rute yang diketahuinya melalui
      seluruh interface-nya, dan seluruh neighbor menerima routing update, maka setiap
      Kajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer
      (Doro Edi)
      49
      router akan juga mengetahui rute-rute yang dapat dilalui ke seluruh subnet suatu
      jaringan.
      Beberapa hal berikut ini akan lebih mempermudah memahami konsep dasar
      distance vector:
      · Router secara otomatis akan menambahkan subnet-subnet yang terhubung
      langsung ke dalam routing table tanpa menggunakan protokol routing.
      · Router mengirim routing update keluar ke seluruh interface-nya untuk
      memberitahu rute-rute yang telah diketahuinya.
      · Router “memperhatikan” routing update yang berasal dari neighbor-nya,
      sehingga router bersangkutan dapat mempelajari rute-rute baru.
      · Informasi routing berupa nomor subnet dan suatu metrik. Metrik
      mendefinisikan seberapa baik rute bersangkutan. Semakin kecil nilai metrik,
      semakin baik rute tersebut.
      · Jika memungkinkan, router menggunakan broadcast dan multicast untuk
      mengirim routing update. Dengan menggunakan paket broadcast atau
      multicast, seluruh neighbor dalam suatu LAN dapat menerima informasi
      routing yang sama untuk sekali update.
      · Jika suatu router mempelajari multirute untuk subnet yang sama, router akan
      memilih rute terbaik berdasarkan nilai metriknya.
      · Router mengirim update secara periodik dan menunggu menerima update
      secara periodik dari router-router neighbor.
      · Kegagalan menerima update dari neighbor pada jangka waktu tertentu akan
      menghasilkan pencabutan router yang semula dipelajari dari neighbor.
      · Router berasumsi bahwa rute yang diumumkan oleh suatu router X, router
      next-hop dari rutenya adalah router X tersebut.
      Beberapa fitur Protokol Distance Vector :
      a) Route Poisoning
      Routing loop dapat terjadi pada protokol distance vector routing ketika
      router-router memberitahukan bahwa suatu rute berubah dari kondisi valid ke tidak
      valid. Konvergensi yang lambat akan mengakibatkan router neighbor terlambat
      mendapat pemberitahuan kondisi tersebut, sehingga router neighbor tetap
      menganggap rute tersebut valid (dengan hop 1). Ketika router neighbor
      mengirimkan pemberitahuan keluar ke seluruh interfacenya, router pertama (yang
      memberitahukan kegagalan hubungan) akan mendapat informasi bahwa hubungan
      yang tidak valid tersebut dapat dicapai dari router neighbor dengan hop 2. Kedua
      router akan terus saling memberi informasi rute yang salah tersebut disertai dengan
      menaikkan informasi hop-nya.
      Dengan Route poisoning, router tidak akan memberitahukan status tidak
      valid pada suatu rute yang gagal. Tetapi akan tetap memberikan informasi keadaan
      rute yang gagal dengan status valid. Rute tersebut akan diberi metrik yang sangat
      besar, sehingga router lain akan menganggap rute tersebut sebagai rute yang tidak
      valid.
      b) Split Horizon
      Fitur Route poisoning tidak seluruhnya dapat mengatasi kondisi looping.
      Pada kasus di atas, ketika suatu router memberitahukan suatu rute yang gagal
      dengan metrik yang sangat besar, router neighbor kemungkinan tidak langsung
      Jurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 55
      50
      mendapat pemberitahuan ini. Jika router neighbor kemudian memberitahu rute
      yang tidak valid tersebut ke router pertama (yang memberitahukan kegagalan
      hubungan) bahwa rute tersebut dapat dicapai dari dirinya dengan metrik yang jauh
      lebih baik, maka kondisi di atas dapat terjadi lagi.
      Split horison mengatasi masalah ini dengan memberikan aturan bahwa suatu
      router yang mendapat pemberitahuan update informasi melalui interface x, tidak
      akan mengirimkan pemberitahuan yang sama ke interface x pula.
      c) Split Horizon with Poison Reverse
      Split horizon with poison reserve merupakan varian dari split horizon. Pada
      kondisi stabil, router bekerja dengan fitur split horizon. Tetapi ketika suatu rute
      gagal, router neighbor yang mendapat informasi ini akan mengabaikan aturan split
      horizon, dan kemudian mengirimkan kembali informasi tersebut ke router pertama
      dengan metrik yang sangat besar pula. Metode ini dapat memastikan bahwa seluruh
      router mendapat informasi yang benar mengenai kondisi rute tersebut.
      d) Hold-Down Timer
      Kondisi looping masih tetap terjadi pada jaringan redundant (jaringan
      dengan lebih dari satu jalur) walaupun fitur split horizon telah diaktifkan. Hal ini
      dimungkinkan karena suatu router dalam jaringan dapat memperoleh informasi
      mengenai rute yang sama melalui lebih dari satu jalur dan router. Oleh karenanya
      ketika suatu rute diinformasikan tidak valid oleh router bersangkutan, maka router
      neighbor pada saat yang sama juga mungkin mendapat informasi dari router lain
      dengan metrik yang masih dapat dijangkau. Informasi rute valid ini (poison)
      kemudian disampaikan ke router pertama, sehingga kondisi looping akan terjadi.
      Hold-Down Timer mengatasi masalah ini dengan memberikan aturan bahwa
      ketika suatu router yang mendapat pemberitahuan suatu rute tidak valid, router
      tersebut akan mengabaikan informasi rute-rute alternatif ke subnet bersangkutan
      pada suatu waktu tertentu (hold-down timer).
      e) Triggered (Flash) Updates
      Protokol distance vektor biasanya mengirimkan update secara reguler
      berdasarkan interval waktu tertentu. Oleh karenanya banyak masalah looping
      terjadi sesaat setelah suatu rute tidak valid. Hal ini disebabkan karena beberapa
      router tidak segera mendapat informasi ini.
      Beberapa router mengatasi masalah ini dengan menggunakan fitur triggered
      update atau flash update, dimana router akan segera mengirim pemberitahuan
      update baru sesaat setelah suatu rute tidak valid. Dengan demikian informasi
      perubahan status rute dapat segera di-forward-kan secara lebih cepat, sehingga
      pengaktifan hold-down timer di sisi router neighbor juga lebih cepat.
      RIP dan IGRP
      RIP (Routing Information Protocol) dan IGRP (Interior Gateway Routing
      Protocol) merupakan dua standar protokol routing berbasis distance vector routing
      protocol. RIP dan IGRP memiliki banyak kesamaan secara logik. Beberapa
      perbedaan penting dari kedua protokol routing ini diperlihatkan pada tabel berikut
      ini:
      Kajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer
      (Doro Edi)
      51
      Tabel 1. Perbedaan antara RIP dan IGRP
      Function RIP IGRP
      Update Timer 30 detik 90 detik
      Metric Hop count
      Fungsi bandwidth dan delay (default),
      Dapat juga berisi reliability, load, dan
      MTU
      Hold-Down Timer 180 280
      Flash (Triggered)
      Updates Ya Ya
      Mask Sent in Update Tidak Tidak
      Infinite-metric Value 16 4.294.967.295
      IGRP Metric memberikan penghitungan yang lebih baik mengenai seberapa
      baik rute-rute yang ada dibandingkan RIP metric. IGRP metric dihitung
      menggunakan pengukuran bandwidth dan delay pada interface dimana informasi
      update diterima. Hal ini akan memberikan arti yang lebih baik dibandingkan metrik
      berdasarkan hop count.
      RIP menggunakan penghitungan hop untuk besaran metriknya. Ketika
      informasi update diterima, metrik dari setiap subnet dalam informasi update
      merupakan jumlah router yang dilalui oleh informasi antara router penerima
      dengan setiap subnet. Hal ini dapat dilakukan karena sebelum mengirim informasi
      update, router akan menambah satu nilai metrinya untuk setiap subnet.
      2.2.2. Algoritma Link State
      Algoritma dasar kedua yang digunakan dalam proses routing adalah
      algoritma link-state. Algoritma routing link-state-based dikenal juga sebagai
      shortest path first (SPF). Algoritma ini mengelola suatu database kompleks dari
      informasi topologi. Jika algoritma distance vector tidak memiliki informasi spesifik
      mengenai jaringan-jaringan jauh dan tidak mengetahui router-router jauh, maka
      algoritma routing link-state mengelola secara penuh pengetahuan mengenai jarak
      router dan bagaimana mereka terhubung.
      Routing link-state menggunakan link-state paket (LSP), suatu database
      topologi, algoritma SPF, yang menghasilkan SPF tree, dan pada akhirnya akan
      dihasilkan routing table dari jalur dan port untuk setiap jaringan.
      Routing link-state memiliki keunggulan pada jaringan besar karena beberapa
      alasan berikut:
      · Protokol link-state hanya mengirim update dari topologi yang berubah
      saja.
      · Periode update lebih jarang dibanding protokol distance vector.
      · Routing link-state dapat disegmentasi ke dalam hirarki-hirarki area yang
      dapat membatasi jangkauan perubahan-perubahan rute.
      · Mendukung classless addressing.
      · Routing link-state mengirim subnet mask bersama dengan update routing.
      Jurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 55
      52
      Protokol routing link-state mengurangi trafik broadcast karena protokol ini
      tidak secara periodik melakukan broadcast ataupun mengirimkan seluruh isi tabel
      routing-nya ketika melakukan broadcast. Protokol routing link-state melakukan
      pertukaran salinan lengkap tabel rutenya ketika inisialisasi berlangsung. Selajutnya
      pertukaran update rutenya dilakukan secara multicast dan hanya pada saat terjadi
      perubahan (dibangkitkan oleh perubahan topologi). Dengan demikian kondisi ini
      memungkinkan hanya perubahan saja yang dikirim ke router-router lain, bukan
      seluruh route table-nya.
      Berbeda dengan protokol distance vector, protokol link-state harus
      menghitung informasi metrik rute yang diterimanya. Router akan menghitung
      seluruh cost yang berhubungan dengan link pada setiap rute untuk mendapatkan
      metrik rute-rute yang terhubung. Hal ini mengakibatkan router-router yang
      menggunakan protokol link-state bekerja lebih berat dan memerlukan lebih banyak
      memory serta siklus pemrosessan.
      Tabel 2. Perbandingan Protokol Link-State dan Distance Vector.
      Fitur Link-State Distance Vector
      Convergence Time Cepat
      Lambat, terutama
      disebabkan oleh fitur
      loop-avoidance
      Loop Avoidance Built in dalam
      protokol
      Membutuhkan fitur
      tambahan seperti split
      horizon
      Memory and CPU
      Requirements
      Bisa besar;
      diminimalkan dg
      dsain yg baik
      Rendah
      Requires Design
      Effort
      for Large Networks
      Ya Tidak
      Public Standard or
      Proprietary
      OSPF adalah standar
      publik
      RIP terdefinisi secara
      publik, IGRP tidak
      Open Shortest Path First (OSPF)
      OSPF adalah protokol routing yang diperuntukkan bagi jaringan IP dengan
      Interior Gateway Protocol (IGP) oleh working group dari Internet Engineering
      Task Force (IETF). OSP memiliki dua karakteristk utama, yaitu open standard dan
      berbasis pada algoritma SPF yang kadangkala direferensikan dengan algoritma
      Dijkstra (seseorang yang memiliki kontribusi pembuatan algoritma SPF).
      Proses dasar pembelajaran rute-rute OSPF untuk pertamakalinya umumnya:
      · Setiap router menemukan neighbor melalui setiap interface-nya. Daftar
      setiap neighbor di simpan dalam tabel neighbor.
      · Setiap router menggunakan protokol tertentu untuk bertukar informasi
      topologi (LSA) dengan neighbor-nya.
      · Setiap router menyimpan informasi topologi yang dipelajarinya dalam
      database topologi.
      · Setiap router menjalankan algoritma SPF pada database topologinya
      untuk menghitung rute-rute terbaik dari setiap subnet di database.
      · Setiap router menyimpan rute-rute terbaik ke setiap subnet ke dalam tabel
      routing-nya
      Kajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer
      (Doro Edi)
      53
      Beberapa fitur Protokol link state :
      a. Steady-State Operation
      Tidak seperti protokol distance vector, protokol link-state menjaga hubungan
      dengan neighbor melalui pengiriman paket-paket kecil secara tak berkala dan
      jarang (kadang-kadang). OSPF menyebut paket kecil ini dengan Hello packets.
      Hello packet secara sederhana mengidentifikasi subnet dan keaktifan link serta
      router neighbor.
      Ketika router gagal menerima paket Hellos dari neighbor pada suatu interval
      tertentu (dinamakan dead interval), router akan mempercayai bahwa router
      bersangkutan mengalami kegagalan dan menandainya dengan “down” pada
      database topologi-nya. Kemudian router berhenti menerima paket Hello dan mulai
      menjalankan Dijkstra untuk menghitung kembali rute-rute baru.
      b. Loop Avoidance
      Algoritma SPF mencegah loop yang secara natural telah dilakukan
      bersamaan dengan pemrosessan database topologi, sehingga tidak diperlukan fitur
      loop-avoidance seperti split horizon, poison reserve, hold down timer, dan lain
      sebagainya.
      c. Scalling OSPF Through Hierarchical Design
      Pada jaringan besar dengan ratusan router, waktu konvergensi OSPF dapat
      melambat, dan membutuhkan banyak memory, serta pembebanan prosessor.
      Masalah ini dapat diringkas sebagai berikut:
      · Pada topologi database yang besar dibutuhkan lebih banyak memory
      dalam setiap router.
      · Pemrosessan database topologi yang besar dengan algoritma SPF
      membutuhkan daya pemrosesan yang bertambah secara eksponensial
      sebanding dengan ukuran database topologi.
      · Satu perubahan status interface (up ke down atau down ke up) memaksa
      setiap router untuk menjalankan SPF lagi.
      Meskipun demikian, tidak ada definisi yang tepat untuk mendeskripsikan
      “jaringan besar”. Sebagai patokan (sangat umum, bergantung pada desain, model,
      router, dan lain-lain), untuk jaringan dengan paling sedikit 50 router dan 100
      subnet, fitur OSPF scalability seharusnya digunakan untuk mengurangi problem di
      atas.
      d. OSPF Area
      Penggunaan OSPF area dapat memecahkan banyak (tidak semuanya)
      permasalahan mendasar ketika menjalankan OSPF pada jaringan besar. OSPF area
      memecah-mecah jaringan sehingga router dalam satu area lebih sedikit mengetahui
      informasi topologi mengenai subnet pada area lainnya. Dengan database topologi
      yang lebih kecil, router akan mengkonsumsi memory dan proses yang lebih sedikit.
      OSPF menggunakan istilah Area Border Router (ABR) untuk
      mendeskripsikan suatu router yang berada diantara dua area (perbatasan). Suatu
      ABR memiliki database topologi untuk kedua area tersebut dan menjalankan SPF
      ketika status link berubah pada salah satu area. Penggunaan area tidak selamanya
      mengurangi kebutuhan memory dan sejumlah penghitungan SPF untuk router
      ABR.
      Jurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 55
      54
      e. Stub Area
      OSPF mengijinkan pendefinisian suatu area sebagai stub area, sehingga
      dapat mengurangi ukuran database topologi. OSPF juga mengijinkan varian area
      lain yang dapat mengurangi ukuran database topologi, dimana juga akan
      mempercepat pemrosessan algoritma SPF.
      Tipe area terbaru saat ini adalah Totally Not-So-Stubby Area (TNSSA).
      2.2.3. Balanced Hybrid Routing Protocol
      Cisco menggunakan istilah balanced hybrid untuk mendeskripsikan protokol
      routing yang dipakai oleh EIGRP (enhanced IGRP). Hal ini dikarenakan EIGRP
      memiliki beberapa fitur seperti protokol distance vector dan protokol link-state.
      EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk
      menghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan
      yang digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untuk
      mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi.
      EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop.
      EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh
      protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksta,
      sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan
      protokol link-state.
      Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protokol distance
      vector. Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loopavoidance
      yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protokol distance
      vector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelah
      seluruh informasi routing dipertukarkan), EIGRP mengurangi pembebanan di
      jaringan.
      Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protokol ini Cisco-proprietary,
      sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang
      disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute
      router diantara dua protokol link-state (OSPF dan EIGRP).
      Tabel 3. Fitur EIGRP dibandingkan dengan OSPF dan IGRP.
      Fitur EIGRP IGRP OSPF
      Mengenali router tetangga sebelum
      mempertukarkan informasi routing Ya Tidak Ya
      Membangun tabel topologi selain
      menambahkan route kedalam tabel routing Ya Tidak Ya
      Cepat berkonvergensi Ya Tidak Ya
      Secara default menggunakan metrik yang
      didasarkan bandwidth dan delay Ya* Ya Tidak
      Mengirimkan seluruh informasi routing pada
      setiap siklus routing update Tidak Ya Tidak
      Membutuhkan fitur distance vector loopavoidance
      Tidak Ya Tidak
      Standar publik Tidak Tidak Ya
      *EIGRP menggunakan metrik yang sama seperti IGRP, kecuali penskalaan
      metrik dikalikan dengan 256.
      Kajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer
      (Doro Edi)
      55

      . Kesimpulan
      · Untuk jaringan berskala kecil algoritma routing yang sesuai adalah routing
      secara statik karena lebih menghemat bandwidth sedangkan untuk jaringan
      berskala besar lebih tepat menggunakan dynamic routing.
      · Protokol RIP banyak digunakan karena kesederhanaan dalam
      mengimplementasikannya.
      · Algoritma link state lebih baik dibandingkan algoritma distance vector dilihat
      dari sisi waktu konvergensi dan tidak adanya routing loop di dalam jaringan.
      · Algoritma EIGRP yang dikembangkan Cisco sudah menggabungkan kelebihan
      dari algoritma link state dan algoritma distance vector, tetapi teknologi ini
      tidak banyak didukung oleh vendor router yang lain (Cisco proprietary).


      Daftar Pustaka
      1. Andrea, S. 1989. Computer Networks. Prentice Hall.
      2. Computer Network Research Group, ITB, Mei 1999, oleh Adnan
      Basamalah, Lutfi Wisbiono Arif, Joko Yulianto.
      3. Keiser, GE. 1989. LAN. McGraw-Hill
      4. Stage 1 Intelligent Network Service Descriptions, Divisi RisTI TELKOM,
      Bandung, 1997.
      5. Stallings, W. Data and Computer Communication third Edition. Maxwell
      Maxmilian International.
      6. Tannembaum, A.S. 1996. Computer Network, Prentice Hall.