Jaringan komputer
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting] Sejarah
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.[3] Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.[3] Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).[4] Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan.[4] Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5] Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.[5] Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.[5] Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat.[5] Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).[5] Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5] Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.[5] Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.[5]
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979.[6] Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.[6] Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6] Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6] Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.[5] Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5] Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6] Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.[6] tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.[6] Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan.[6] Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.[6]
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992.[5] Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5] Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs.[5] Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]
[sunting] Klasifikasi
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :- Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[7][3] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[8][7] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Coaxial Cable).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
- Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
- Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
- Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
- Jaringan terpusat
- Jaringan terdistribusi
- Berdasarkan media transmisi data
- Jaringan Berkabel (Wired Network)
- Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
- Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[9]
Token Bus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jenis protokol token bus dengan standar IEEE 802.4 banyak dipakai dalam aplikasi industri seperti pabrik mobil GM (General Motors) melalui sistem Manufacturing Automation Protocol (MAP) nya. Sistem protokol token bus yang termodifikasi bisa dipakai dalam jaringan FMS [1].
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
* Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus
Topologi Star/Bintang
Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
Kelebihan
* Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
* Tingkat keamanan termasuk tinggi.
* Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
* Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
* Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang
Topologi Ring/Cincin
Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin
Topologi Mesh
Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh
Topologi Tree
Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon
Topologi Linier
Dikirim Uncategorized pada Januari 14, 2009 oleh mheethaa15
Tipe konektornya terdiri dari
1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
* Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_linier
Untuk memasang jaringan WiFi anda perlu:
1.J nirkabel atau router gerbang – coba yang D-Link DI-624 AirPlus Xtreme G 802.11g router)
2.J adaptor nirkabel untuk setiap sistem yang terhubung ke jaringan. (Salah satu atau lebih D-Link AirPlus Xtreme G 802.11g wireless Adapters: a DWL-G650 PC Card adaptor untuk Windows 2000 notebook PC dan DWL-G520 PCI Adapter sekunder desktop untuk menjalankan Windows XP Home Edition.
3.J broadband sambungan ke Internet (biasanya melalui kabel atau DSL modem).
4.Sebuah kabel Ethernet Alamat IP yang diberikan untuk sistem anda oleh ISP Anda jika Anda menggunakan alamat IP statis.
5.Jika Anda menggunakan DSL, Anda akan membutuhkan username dan password yang diberikan kepada Anda oleh Internet Service Provider (ISP).
6.Alamat MAC untuk semua jaringan nirkabel Adapters.
7. Pena dan kertas untuk menulis pengaturan jaringan (alamat IP dan MAC.)
Memasang Wireless Adapters
1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
Memasang Wireless Adapters
1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.
Pilih “Instal perangkat lunak secara otomatis” dan klik Next. Jika Anda melihat pesan peringatan bahwa driver belum lulus uji logo Windows, klik ‘Continue Anyway’.
Konfigurasikan (Bagian 1)
Jika WiFi sistem tidak dapat melakukan koneksi ke internet namun, Anda mungkin perlu untuk menyelesaikan beberapa langkah.
1.Untuk memasang jaringan WiFi, jika Anda menggunakan Windows XP, Anda mungkin perlu menonaktifkan Windows wireless-fitur konfigurasi.Anda juga perlu melakukan hal ini jika Anda berniat menggunakan bundled utilitas. To disable it: Untuk menonaktifkannya:
-Klik-XP Jaringan icon pada system tray.
-Bila Wireless Network Connection dialog box muncul, klik ‘lanjut’ dan pilih tab Wireless Networks.
-Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya’ dan ‘ok’
-Restart sistem anda.
2.Sistem operasi lain Mei memerlukan reboot untuk mendapatkan WiFi adaptor untuk berjalan dengan benar ketika driver.
Jika anda masih tidak dapat terhubung dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang harus mereka dan memecahkan masalah anda.
Set Keamanan
1. Mengakses wireless router dari konfigurasi lagi dengan memasukkan alamat IP di browser anda.
2. Menggunakan router dokumentasi atau built-in membantu untuk menemukan pilihan yang memungkinkan perubahan standar Anda sandi. (Dengan DI-624, pilihan ini ditemukan pada ‘Alat’ halaman).
3. Mengubah sandi tetapi membiarkan konfigurasi rutin buka.
Mengatur SSID
Sekarang Anda perlu mengubah nama jaringan. Dengan DI-624, Anda mengakses pengaturan ini dengan mengklik ‘Wireless’ tombol.
Memasang Wireless Adapters
1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Shut down your system, install the adapter, and reboot your computer. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.
Pilih “Instal perangkat lunak secara otomatis” dan klik Next. Jika Anda melihat pesan peringatan bahwa driver belum lulus uji logo Windows, klik ‘Continue Anyway’.
Konfigurasikan (Bagian 1)
Jika WiFi sistem tidak dapat melakukan koneksi ke internet namun, Anda mungkin perlu untuk menyelesaikan beberapa langkah.
1.Untuk memasang jaringan WiFi, jika Anda menggunakan Windows XP, Anda mungkin perlu menonaktifkan Windows wireless-fitur konfigurasi.Anda juga perlu melakukan hal ini jika Anda berniat menggunakan bundled utilitas. To disable it: Untuk menonaktifkannya:
-Klik-XP Jaringan icon pada system tray.
-Bila Wireless Network Connection dialog box muncul, klik ‘lanjut’ dan pilih tab Wireless Networks.
-Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya’ dan ‘ok’
-Restart sistem anda.
2.Sistem operasi lain Mei memerlukan reboot untuk mendapatkan WiFi adaptor untuk berjalan dengan benar ketika driver.
Jika anda masih tidak dapat terhubung dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang harus mereka dan memecahkan masalah anda.
Set Keamanan
1.Mengakses wireless router dari konfigurasi lagi dengan memasukkan alamat IP di browser anda.
2. Menggunakan router dokumentasi atau built-in membantu untuk menemukan pilihan yang memungkinkan perubahan standar Anda sandi. (Dengan DI-624, pilihan ini ditemukan pada ‘Alat’ halaman).
3.Mengubah sandi tetapi membiarkan konfigurasi rutin buka.
Mengatur SSID
Sekarang Anda perlu mengubah nama jaringan. Hal ini disebut sebagai ’service set identifier’ atau SSID. Dengan DI-624, Anda mengakses pengaturan ini dengan mengklik ‘Wireless’ tombol.
Memasang Wireless Adapters
1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.
Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.
Pilih “Instal perangkat lunak secara otomatis” dan klik Next. Jika Anda melihat pesan peringatan bahwa driver belum lulus uji logo Windows, klik ‘Continue Anyway’.
Konfigurasikan (Bagian 1)
Jika WiFi sistem tidak dapat melakukan koneksi ke internet namun, Anda mungkin perlu untuk menyelesaikan beberapa langkah.
1. Untuk memasang jaringan WiFi, jika Anda menggunakan Windows XP, Anda mungkin perlu menonaktifkan Windows wireless-fitur konfigurasi. Anda juga perlu melakukan hal ini jika Anda berniat menggunakan bundled utilitas.Untuk menonaktifkannya:
-Klik-XP Jaringan icon pada system tray.
-Bila Wireless Network Connection dialog box muncul, klik ‘lanjut’ dan pilih tab Wireless Networks.
-Uncek ‘Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya’ dan ‘ok’
-Restart sistem anda.
2. Sistem operasi lain Mei memerlukan reboot untuk mendapatkan WiFi adaptor untuk berjalan dengan benar ketika driver.
Jika anda masih tidak dapat terhubung dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang harus mereka dan memecahkan masalah anda.
Set Keamanan
1. Mengakses wireless router dari konfigurasi lagi dengan memasukkan alamat IP di browser anda.
2. 2Menggunakan router dokumentasi atau built-in membantu untuk menemukan pilihan yang memungkinkan perubahan standar Anda sandi. (Dengan DI-624, pilihan ini ditemukan pada ‘Alat’ halaman).
3. Mengubah sandi tetapi membiarkan konfigurasi rutin buka.
Mengatur SSID
Sekarang Anda perlu mengubah nama jaringan. Hal ini disebut sebagai ’service set identifier’ atau SSID. Dengan DI-624, Anda mengakses pengaturan ini dengan mengklik ‘Wireless’ tombol.
Ubah default SSID ke apapun yang Anda inginkan, namun tidak memilih nilai yang mungkin anybody guess seperti nama, ulang tahun atau nama keluarga. Jangan keluar setelah perubahan. Bila Anda memasang jaringan WiFi Anda wan’t ia menjadi aman mungkin untuk melindungi diri sendiri dari hijackers.
Perlu diketahui bahwa router Anda mungkin juga memungkinkan Anda untuk menonaktifkan broadcast SSID. Fitur ini menyimpan potensi dari para penyusup melihat jaringan nirkabel antara THEIR sambungan pilihan.
Mengaktifkan enkripsi pada jaringan WiFi
Mengaktifkan enkripsi. Jika router dan semua operator Adapters dukungan WiFi Protected Access (WPA) enkripsi dengan kunci pra-berbagi, menggunakannya. Fitur ini akan memberikan keamanan yang memadai bagi sebagian besar pengguna rumah. Dimana hardware anda tidak mendukung WPA, aktifkan wired equivalent privacy (WEP) encryption.
Routers paling memungkinkan Anda membuat kunci WEP atau WPA dengan memasukkan frase-lulus. Menjadikannya satu yang akan sulit menebak. Memasukkannya dua kali untuk verifikasi. Jangan keluar setelah perubahan.
Filter alamat MAC
Anda mungkin ingin memberikan tambahan keselamatan oleh membatasi akses ke jaringan Adapters dengan alamat MAC tertentu. Untuk menggunakan penyaringan alamat MAC, mengaktifkannya di router dari konfigurasi rutin. Mencari penyaringan atau tombol pilihan pada menu.
Masukkan alamat MAC Anda direkam sebelumnya di WiFi Adapters. Terapkan perubahan dan keluar.
Untuk meningkatkan kinerja 802.11g untuk semua perangkat nirkabel Anda, sistem memilih 802.11g hanya modus.
Konfigurasikan (Bagian 2)
Dengan sekarang Anda harus dapat melakukan koneksi ke router melalui sistem nirkabel Anda.Jika Anda ingin membuat sambungan lagi mengubah SSID di wireless-konfigurasi untuk setiap adaptor nirkabel yang cocok dengan nilai yang dimasukkan untuk router.
Selain itu, anda perlu mengaktifkan sama jenis enkripsi Anda diaktifkan di router dan memberikan frase-sama lulus. Setelah perubahan yang telah diterapkan harus terhubung ke router dan Internet dengan keluar masalah.
Jaringan WiFi Anda terinstal! Benar-benar adalah proses yang sulit dan tidak dapat dicapai dalam satu hari atau pekan. Anda tidak perlu menjadi teknisi atau pakar untuk memasang jaringan WiFi di rumah Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah mengikuti petunjuk di atas untuk huruf dan Anda akan ‘nirkabel’. mungkin tidak mudah BAHWA (!), Tetapi Anda dapat menginstal Jaringan WiFi, membuatnya bekerja dan membuatnya aman tanpa takut bahwa itu akan gagal atau membayar biaya seseorang yang bodoh untuk melakukannya. Sekarang adalah sesuatu yang ke smile tentang! Happy surfing!
KAJIAN ALGORITMA ROUTING DALAM JARINGAN KOMPUTERAbstract
tujuan. Routing melibatkan dua kegiatan dasar: menentukan routing yang optimal
jalan dan kelompok transportasi informasi (biasanya disebut paket) melalui
internetwork. Dalam konteks proses routing, yang terakhir ini disebut
sebagai packet switching. Algoritma routing dapat dibedakan berdasarkan beberapa kunci
karakteristik. Pertama, tujuan khusus dari desainer algoritma mempengaruhi
operasi dari protokol routing yang dihasilkan. Kedua, berbagai jenis routing
algoritma ada, dan algoritma masing-masing memiliki dampak yang berbeda pada jaringan dan router
sumber daya. Akhirnya, algoritma routing menggunakan berbagai metrik yang mempengaruhi
perhitungan rute yang optimal
Kata kunci: algoritma routing, routing statis, routing dinamis
Routing merupakan proses dimana sesuatu dibawa dari satu lokasi ke lokasilainnya. Contoh riil sesuatu yang membutuhkan perutean adalah surat, panggilantelepon, perjalanan kereta api, dan lain sebagainya. Pada suatu jaringan routeradalah perangkat yang digunakan untuk merutekan trafik jaringan.Untuk dapat melakukan perutean, suatu router, atau entitas apapun yangmembangun routing, melakukan beberapa langkah berikut ini:· Mengetahui Alamat tujuan – Ke tujuan (alamat) mana sesuatu yangdirutekan dikirim?· Mengenali sumber-sumber informasi perutean – Dari sumber-sumber(router-router lain) mana saja suatu router dapat mempelajari jalur-jalurmenuju tujuan?· Menemukan rute-rute – Jalur-jalur atau rute-rute mana saja yang mungkindapat dilalui untuk mencapai alamat tujuan?· Memilih jalur atau rute – Memilih jalur atau rute terbaik untuk menujualamat tujuan yang dimaksud.· Memelihara dan memverifikasi informasi routing – Apakah jalur-jalur ketujuan yang telah diketahui masih berlaku dan benar?Pada suatu sistem jaringan komputer, router mempelajari informasi routingdari sumber-sumber routing-nya yang terletak di dalam tabel routing (routingtable). Router akan berpedoman pada tabel ini untuk menyatakan port mana yangdigunakan mem-forward paket-paket yang ditujukan kepadanya.· Jika jaringan tujuan terhubung langsung dengan router, maka routersudah mengetahui port mana yang digunakan untuk mem-forward paket.· Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung dengan router, maka routerharus mempelajari rute terbaik untuk mem-forward paket ke tujuan.Jurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 55482. Static Routing dan Dynamic RoutingSecara umum mekanisme koordinasi routing dapat dipelajari oleh routerdalam dua metode, yaitu:· Dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan, disebut StaticRoutes.· Dikumpulkan melalui proses-proses dinamis yang berjalan di jaringan,disebut sebagai Dynamic Routes.2.1. Static RoutingRouting statik (static route) adalah pengaturan routing paling sederhana yangdapat dilakukan pada jaringan komputer. Static route adalah rute-rute ke host ataujaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan keroute table suatu router. Static route mendefinisikan alamat IP hop routerberikutnya dan interface lokal yang digunakan untuk mem-forward paket ke tujuantertentu (hop router berikutnya).Static route memiliki keunggulan untuk menghemat bandwidth jaringankarena static route tidak membangkitkan trafik route update untuk memberikaninformasi perubahan rute yang berlaku (sah) saat ini ke router-router lain.Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatumasalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiaprouter.Namun tentu dapat dibayangkan bagaimana jika harus melengkapiforwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yangbesar. Apalagi jika untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yangjumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Jadi penggunaan staticroute cenderung membutuhkan waktu ekstra ketika memanajemen jaringan. Hal inidisebabkan karena sistem administrator harus secara manual meng-update routetable setiap terjadi perubahan konfigurasi jaringan.2.2. Dynamic RoutingRouting dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajibanmengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengaturrouter-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan salingmemberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahuikeadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yangbenar.Routing dinamik yang popular saat ini mengacu pada dua tipe algoritmayang dikenalkan oleh Bellman Ford dengan algoritma distance vectornya dan olehDjikstra dengan algoritma link statenya. Cisco kemudian mengembangkan protocoluntuk perangkat routernya yang merupakan gabungan dari kedua algoritma tersebutyang diberi nama protocol EIGRP.2.2.1. Algoritma Distance VectorProtokol distance vector bekerja dengan memberikan router-routerkemampuan untuk mempublikasikan semua rute-rute yang diketahui (routerbersangkutan) keluar ke seluruh interface yang dimilikinya.Router yang secara fisik berada pada jaringan yang sama dinamakanneighbor. Jika router-router mempublikasikan rute-rute yang diketahuinya melaluiseluruh interface-nya, dan seluruh neighbor menerima routing update, maka setiapKajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer(Doro Edi)49router akan juga mengetahui rute-rute yang dapat dilalui ke seluruh subnet suatujaringan.Beberapa hal berikut ini akan lebih mempermudah memahami konsep dasardistance vector:· Router secara otomatis akan menambahkan subnet-subnet yang terhubunglangsung ke dalam routing table tanpa menggunakan protokol routing.· Router mengirim routing update keluar ke seluruh interface-nya untukmemberitahu rute-rute yang telah diketahuinya.· Router “memperhatikan” routing update yang berasal dari neighbor-nya,sehingga router bersangkutan dapat mempelajari rute-rute baru.· Informasi routing berupa nomor subnet dan suatu metrik. Metrikmendefinisikan seberapa baik rute bersangkutan. Semakin kecil nilai metrik,semakin baik rute tersebut.· Jika memungkinkan, router menggunakan broadcast dan multicast untukmengirim routing update. Dengan menggunakan paket broadcast ataumulticast, seluruh neighbor dalam suatu LAN dapat menerima informasirouting yang sama untuk sekali update.· Jika suatu router mempelajari multirute untuk subnet yang sama, router akanmemilih rute terbaik berdasarkan nilai metriknya.· Router mengirim update secara periodik dan menunggu menerima updatesecara periodik dari router-router neighbor.· Kegagalan menerima update dari neighbor pada jangka waktu tertentu akanmenghasilkan pencabutan router yang semula dipelajari dari neighbor.· Router berasumsi bahwa rute yang diumumkan oleh suatu router X, routernext-hop dari rutenya adalah router X tersebut.Beberapa fitur Protokol Distance Vector :a) Route PoisoningRouting loop dapat terjadi pada protokol distance vector routing ketikarouter-router memberitahukan bahwa suatu rute berubah dari kondisi valid ke tidakvalid. Konvergensi yang lambat akan mengakibatkan router neighbor terlambatmendapat pemberitahuan kondisi tersebut, sehingga router neighbor tetapmenganggap rute tersebut valid (dengan hop 1). Ketika router neighbormengirimkan pemberitahuan keluar ke seluruh interfacenya, router pertama (yangmemberitahukan kegagalan hubungan) akan mendapat informasi bahwa hubunganyang tidak valid tersebut dapat dicapai dari router neighbor dengan hop 2. Keduarouter akan terus saling memberi informasi rute yang salah tersebut disertai denganmenaikkan informasi hop-nya.Dengan Route poisoning, router tidak akan memberitahukan status tidakvalid pada suatu rute yang gagal. Tetapi akan tetap memberikan informasi keadaanrute yang gagal dengan status valid. Rute tersebut akan diberi metrik yang sangatbesar, sehingga router lain akan menganggap rute tersebut sebagai rute yang tidakvalid.b) Split HorizonFitur Route poisoning tidak seluruhnya dapat mengatasi kondisi looping.Pada kasus di atas, ketika suatu router memberitahukan suatu rute yang gagaldengan metrik yang sangat besar, router neighbor kemungkinan tidak langsungJurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 5550mendapat pemberitahuan ini. Jika router neighbor kemudian memberitahu ruteyang tidak valid tersebut ke router pertama (yang memberitahukan kegagalanhubungan) bahwa rute tersebut dapat dicapai dari dirinya dengan metrik yang jauhlebih baik, maka kondisi di atas dapat terjadi lagi.Split horison mengatasi masalah ini dengan memberikan aturan bahwa suaturouter yang mendapat pemberitahuan update informasi melalui interface x, tidakakan mengirimkan pemberitahuan yang sama ke interface x pula.c) Split Horizon with Poison ReverseSplit horizon with poison reserve merupakan varian dari split horizon. Padakondisi stabil, router bekerja dengan fitur split horizon. Tetapi ketika suatu rutegagal, router neighbor yang mendapat informasi ini akan mengabaikan aturan splithorizon, dan kemudian mengirimkan kembali informasi tersebut ke router pertamadengan metrik yang sangat besar pula. Metode ini dapat memastikan bahwa seluruhrouter mendapat informasi yang benar mengenai kondisi rute tersebut.d) Hold-Down TimerKondisi looping masih tetap terjadi pada jaringan redundant (jaringandengan lebih dari satu jalur) walaupun fitur split horizon telah diaktifkan. Hal inidimungkinkan karena suatu router dalam jaringan dapat memperoleh informasimengenai rute yang sama melalui lebih dari satu jalur dan router. Oleh karenanyaketika suatu rute diinformasikan tidak valid oleh router bersangkutan, maka routerneighbor pada saat yang sama juga mungkin mendapat informasi dari router laindengan metrik yang masih dapat dijangkau. Informasi rute valid ini (poison)kemudian disampaikan ke router pertama, sehingga kondisi looping akan terjadi.Hold-Down Timer mengatasi masalah ini dengan memberikan aturan bahwaketika suatu router yang mendapat pemberitahuan suatu rute tidak valid, routertersebut akan mengabaikan informasi rute-rute alternatif ke subnet bersangkutanpada suatu waktu tertentu (hold-down timer).e) Triggered (Flash) UpdatesProtokol distance vektor biasanya mengirimkan update secara regulerberdasarkan interval waktu tertentu. Oleh karenanya banyak masalah loopingterjadi sesaat setelah suatu rute tidak valid. Hal ini disebabkan karena beberaparouter tidak segera mendapat informasi ini.Beberapa router mengatasi masalah ini dengan menggunakan fitur triggeredupdate atau flash update, dimana router akan segera mengirim pemberitahuanupdate baru sesaat setelah suatu rute tidak valid. Dengan demikian informasiperubahan status rute dapat segera di-forward-kan secara lebih cepat, sehinggapengaktifan hold-down timer di sisi router neighbor juga lebih cepat.RIP dan IGRPRIP (Routing Information Protocol) dan IGRP (Interior Gateway RoutingProtocol) merupakan dua standar protokol routing berbasis distance vector routingprotocol. RIP dan IGRP memiliki banyak kesamaan secara logik. Beberapaperbedaan penting dari kedua protokol routing ini diperlihatkan pada tabel berikutini:Kajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer(Doro Edi)51Tabel 1. Perbedaan antara RIP dan IGRPFunction RIP IGRPUpdate Timer 30 detik 90 detikMetric Hop countFungsi bandwidth dan delay (default),Dapat juga berisi reliability, load, danMTUHold-Down Timer 180 280Flash (Triggered)Updates Ya YaMask Sent in Update Tidak TidakInfinite-metric Value 16 4.294.967.295IGRP Metric memberikan penghitungan yang lebih baik mengenai seberapabaik rute-rute yang ada dibandingkan RIP metric. IGRP metric dihitungmenggunakan pengukuran bandwidth dan delay pada interface dimana informasiupdate diterima. Hal ini akan memberikan arti yang lebih baik dibandingkan metrikberdasarkan hop count.RIP menggunakan penghitungan hop untuk besaran metriknya. Ketikainformasi update diterima, metrik dari setiap subnet dalam informasi updatemerupakan jumlah router yang dilalui oleh informasi antara router penerimadengan setiap subnet. Hal ini dapat dilakukan karena sebelum mengirim informasiupdate, router akan menambah satu nilai metrinya untuk setiap subnet.2.2.2. Algoritma Link StateAlgoritma dasar kedua yang digunakan dalam proses routing adalahalgoritma link-state. Algoritma routing link-state-based dikenal juga sebagaishortest path first (SPF). Algoritma ini mengelola suatu database kompleks dariinformasi topologi. Jika algoritma distance vector tidak memiliki informasi spesifikmengenai jaringan-jaringan jauh dan tidak mengetahui router-router jauh, makaalgoritma routing link-state mengelola secara penuh pengetahuan mengenai jarakrouter dan bagaimana mereka terhubung.Routing link-state menggunakan link-state paket (LSP), suatu databasetopologi, algoritma SPF, yang menghasilkan SPF tree, dan pada akhirnya akandihasilkan routing table dari jalur dan port untuk setiap jaringan.Routing link-state memiliki keunggulan pada jaringan besar karena beberapaalasan berikut:· Protokol link-state hanya mengirim update dari topologi yang berubahsaja.· Periode update lebih jarang dibanding protokol distance vector.· Routing link-state dapat disegmentasi ke dalam hirarki-hirarki area yangdapat membatasi jangkauan perubahan-perubahan rute.· Mendukung classless addressing.· Routing link-state mengirim subnet mask bersama dengan update routing.Jurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 5552Protokol routing link-state mengurangi trafik broadcast karena protokol initidak secara periodik melakukan broadcast ataupun mengirimkan seluruh isi tabelrouting-nya ketika melakukan broadcast. Protokol routing link-state melakukanpertukaran salinan lengkap tabel rutenya ketika inisialisasi berlangsung. Selajutnyapertukaran update rutenya dilakukan secara multicast dan hanya pada saat terjadiperubahan (dibangkitkan oleh perubahan topologi). Dengan demikian kondisi inimemungkinkan hanya perubahan saja yang dikirim ke router-router lain, bukanseluruh route table-nya.Berbeda dengan protokol distance vector, protokol link-state harusmenghitung informasi metrik rute yang diterimanya. Router akan menghitungseluruh cost yang berhubungan dengan link pada setiap rute untuk mendapatkanmetrik rute-rute yang terhubung. Hal ini mengakibatkan router-router yangmenggunakan protokol link-state bekerja lebih berat dan memerlukan lebih banyakmemory serta siklus pemrosessan.Tabel 2. Perbandingan Protokol Link-State dan Distance Vector.Fitur Link-State Distance VectorConvergence Time CepatLambat, terutamadisebabkan oleh fiturloop-avoidanceLoop Avoidance Built in dalamprotokolMembutuhkan fiturtambahan seperti splithorizonMemory and CPURequirementsBisa besar;diminimalkan dgdsain yg baikRendahRequires DesignEffortfor Large NetworksYa TidakPublic Standard orProprietaryOSPF adalah standarpublikRIP terdefinisi secarapublik, IGRP tidakOpen Shortest Path First (OSPF)OSPF adalah protokol routing yang diperuntukkan bagi jaringan IP denganInterior Gateway Protocol (IGP) oleh working group dari Internet EngineeringTask Force (IETF). OSP memiliki dua karakteristk utama, yaitu open standard danberbasis pada algoritma SPF yang kadangkala direferensikan dengan algoritmaDijkstra (seseorang yang memiliki kontribusi pembuatan algoritma SPF).Proses dasar pembelajaran rute-rute OSPF untuk pertamakalinya umumnya:· Setiap router menemukan neighbor melalui setiap interface-nya. Daftarsetiap neighbor di simpan dalam tabel neighbor.· Setiap router menggunakan protokol tertentu untuk bertukar informasitopologi (LSA) dengan neighbor-nya.· Setiap router menyimpan informasi topologi yang dipelajarinya dalamdatabase topologi.· Setiap router menjalankan algoritma SPF pada database topologinyauntuk menghitung rute-rute terbaik dari setiap subnet di database.· Setiap router menyimpan rute-rute terbaik ke setiap subnet ke dalam tabelrouting-nyaKajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer(Doro Edi)53Beberapa fitur Protokol link state :a. Steady-State OperationTidak seperti protokol distance vector, protokol link-state menjaga hubungandengan neighbor melalui pengiriman paket-paket kecil secara tak berkala danjarang (kadang-kadang). OSPF menyebut paket kecil ini dengan Hello packets.Hello packet secara sederhana mengidentifikasi subnet dan keaktifan link sertarouter neighbor.Ketika router gagal menerima paket Hellos dari neighbor pada suatu intervaltertentu (dinamakan dead interval), router akan mempercayai bahwa routerbersangkutan mengalami kegagalan dan menandainya dengan “down” padadatabase topologi-nya. Kemudian router berhenti menerima paket Hello dan mulaimenjalankan Dijkstra untuk menghitung kembali rute-rute baru.b. Loop AvoidanceAlgoritma SPF mencegah loop yang secara natural telah dilakukanbersamaan dengan pemrosessan database topologi, sehingga tidak diperlukan fiturloop-avoidance seperti split horizon, poison reserve, hold down timer, dan lainsebagainya.c. Scalling OSPF Through Hierarchical DesignPada jaringan besar dengan ratusan router, waktu konvergensi OSPF dapatmelambat, dan membutuhkan banyak memory, serta pembebanan prosessor.Masalah ini dapat diringkas sebagai berikut:· Pada topologi database yang besar dibutuhkan lebih banyak memorydalam setiap router.· Pemrosessan database topologi yang besar dengan algoritma SPFmembutuhkan daya pemrosesan yang bertambah secara eksponensialsebanding dengan ukuran database topologi.· Satu perubahan status interface (up ke down atau down ke up) memaksasetiap router untuk menjalankan SPF lagi.Meskipun demikian, tidak ada definisi yang tepat untuk mendeskripsikan“jaringan besar”. Sebagai patokan (sangat umum, bergantung pada desain, model,router, dan lain-lain), untuk jaringan dengan paling sedikit 50 router dan 100subnet, fitur OSPF scalability seharusnya digunakan untuk mengurangi problem diatas.d. OSPF AreaPenggunaan OSPF area dapat memecahkan banyak (tidak semuanya)permasalahan mendasar ketika menjalankan OSPF pada jaringan besar. OSPF areamemecah-mecah jaringan sehingga router dalam satu area lebih sedikit mengetahuiinformasi topologi mengenai subnet pada area lainnya. Dengan database topologiyang lebih kecil, router akan mengkonsumsi memory dan proses yang lebih sedikit.OSPF menggunakan istilah Area Border Router (ABR) untukmendeskripsikan suatu router yang berada diantara dua area (perbatasan). SuatuABR memiliki database topologi untuk kedua area tersebut dan menjalankan SPFketika status link berubah pada salah satu area. Penggunaan area tidak selamanyamengurangi kebutuhan memory dan sejumlah penghitungan SPF untuk routerABR.Jurnal Informatika UKM, Vol. II, No. 3, Juni 2006: 47 - 5554e. Stub AreaOSPF mengijinkan pendefinisian suatu area sebagai stub area, sehinggadapat mengurangi ukuran database topologi. OSPF juga mengijinkan varian arealain yang dapat mengurangi ukuran database topologi, dimana juga akanmempercepat pemrosessan algoritma SPF.Tipe area terbaru saat ini adalah Totally Not-So-Stubby Area (TNSSA).2.2.3. Balanced Hybrid Routing ProtocolCisco menggunakan istilah balanced hybrid untuk mendeskripsikan protokolrouting yang dipakai oleh EIGRP (enhanced IGRP). Hal ini dikarenakan EIGRPmemiliki beberapa fitur seperti protokol distance vector dan protokol link-state.EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untukmenghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip denganyang digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untukmengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi.EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop.EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan olehprotokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksta,sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkanprotokol link-state.Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protokol distancevector. Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loopavoidanceyang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protokol distancevector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelahseluruh informasi routing dipertukarkan), EIGRP mengurangi pembebanan dijaringan.Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protokol ini Cisco-proprietary,sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yangdisebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran ruterouter diantara dua protokol link-state (OSPF dan EIGRP).Tabel 3. Fitur EIGRP dibandingkan dengan OSPF dan IGRP.Fitur EIGRP IGRP OSPFMengenali router tetangga sebelummempertukarkan informasi routing Ya Tidak YaMembangun tabel topologi selainmenambahkan route kedalam tabel routing Ya Tidak YaCepat berkonvergensi Ya Tidak YaSecara default menggunakan metrik yangdidasarkan bandwidth dan delay Ya* Ya TidakMengirimkan seluruh informasi routing padasetiap siklus routing update Tidak Ya TidakMembutuhkan fitur distance vector loopavoidanceTidak Ya TidakStandar publik Tidak Tidak Ya*EIGRP menggunakan metrik yang sama seperti IGRP, kecuali penskalaanmetrik dikalikan dengan 256.Kajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer(Doro Edi)55. Kesimpulan· Untuk jaringan berskala kecil algoritma routing yang sesuai adalah routingsecara statik karena lebih menghemat bandwidth sedangkan untuk jaringanberskala besar lebih tepat menggunakan dynamic routing.· Protokol RIP banyak digunakan karena kesederhanaan dalammengimplementasikannya.· Algoritma link state lebih baik dibandingkan algoritma distance vector dilihatdari sisi waktu konvergensi dan tidak adanya routing loop di dalam jaringan.· Algoritma EIGRP yang dikembangkan Cisco sudah menggabungkan kelebihandari algoritma link state dan algoritma distance vector, tetapi teknologi initidak banyak didukung oleh vendor router yang lain (Cisco proprietary).Daftar Pustaka1. Andrea, S. 1989. Computer Networks. Prentice Hall.2. Computer Network Research Group, ITB, Mei 1999, oleh AdnanBasamalah, Lutfi Wisbiono Arif, Joko Yulianto.3. Keiser, GE. 1989. LAN. McGraw-Hill4. Stage 1 Intelligent Network Service Descriptions, Divisi RisTI TELKOM,Bandung, 1997.5. Stallings, W. Data and Computer Communication third Edition. MaxwellMaxmilian International.6. Tannembaum, A.S. 1996. Computer Network, Prentice Hall.