ardiansyahardian.blogspot.com
fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia| fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|

TERHIMPIT

Ada yang saat ini gw rasa dan mungkin juga dirasakan oleh kebanyakan orang. Rasa bingung dalam berbuat sesuatu yang lebih, dari apa yang ada sekarang. Semua semata karena tuntutan keadaan, tuntutan ekonomi. Yang mengharuskan kita berfikir keras bagaimana caranya kita bisa merubah keadaan yang ada. Kita bingung karena tidak mengetahui bagaimana caranya?. Apa yang harus dilakukan?. Siapa kira-kira orang yang bisa membantu?...
Semua kebingungan itu kadang membuat kita begitu frustasi. Setiap usaha yang kita lakukan selalu saja tak berhasil. Berulang kali kita mencoba bersabar dan terus berusaha. Namun sepertinya kemana-mana selalu saja jalannya mentok. Tapi kesadaran dan keadaan lagi yang kemudian membuat kita mencoba bertahan dan bertahan. Meski lelah, frustasi, sedih dalam kebingungan senantiasa hadir mengisi perjuangan kita…
Pada masanya, semua yang kita coba tahan itu secara tiba-tiba meledak dengan dahsyatnya. Tanpa kesadaran penuh semua itu terlepas. Dan pada akhirnya kita hanya bisa diam dalam rasa marah dan sedih menyadari kesalahan itu….
Hmm..gw Cuma meras bosan dengan rutinitas yang gw jalanin saat ini. Gw gak bisa lagi berharap ada perubahan dari rutinitas kerja yang gw jalanin. Ya, meski mungkin banyak sisi dari gw juga yang memang salah. Namun yang lebih jelas gw lihat dan rasakan adalah perasaan marah atas ketidak perdulian mereka yang jelas-jelas telah merasakan hidup dalam kemewahan. Ketimpangan yang gua lihat. Uang yang menjadikan mereka setiap saat takut jatuh dan hancur. Sehingga mereka dengan acuhnya mengorbankan kita, bahkan menghilangkan semua hal yang seharusnya menjadi milik kita.
Dan apa yang gw lihat itu tidaklah banyak dilihat dan dimengerti banyak orang oleh keluarga gw sendiri. Bagi mereka semua, kesalahan ada pada diri gw semata yang gak ikhlas dengan apa yang ada. Kurang berusaha…shit!!, mungkin benar adanya. Namun hal yang jelas gw benci adalah ketika kepasrahan, kerelaan dan keikhlasan Hati kita menerima keadaan dijadikan senjata buat mereka leluasa berbuat semena-mena. Bahkan kadang alasan kebutuhan kita kepada mereka, dijadikan senjata yang empuk untuk mereka berbuat semena-mena.
Kemarahan dan gejolak dalam diri gw inilah yang membuat gw semakin hari semakin berusaha mencari jala laen yang bisa gw tempuh. Agar bisa keluar dari keadaan itu. Jangan sampai lagi kebutuhan diri gw akan materi terus menerus dijadikan senjata buat mereka berbuat semena-mena. Jangan sampe!!
Kita yang orang kecil ini mungkin gak punya banyak hal yang bisa kita banggakan. Yang kita punya adalah harga diri sebagai manusia yang merdeka. Apakah hal inipun kita biarkan terenggut hanya karena materi atau pekerjaan. Apakah kita membiarkan diri kita direndahkan terus menerus. Sudah cukup!!. Jalani saja hidup ini dengan seharusnya tanpa harus kehilangan siapa diri kita yang sebenarnya. Bebruatlah perubahan yangbaik karena hati k ita. Setiap saat perbedaan atas materi dan kedudukan senantiasa menjadikan setiap manusia berbeda dalam perlakuannya.
Dan bagi gw, meski saat ini perasaan gw gak jelas. Tapi ini lebih baik bagi gw sekarang, sebagai kenyataan bahwasannya gw juga masih manusia. Namun biarlah akan gw nikmati setiap hal yang harus terima dalam mencoba ini apa adanya.



post:awankening