Aku
hanya bisa mengingat wajahmu saat ini, wahai yang tercinta. Ketika
seharusnya aku menginginkan tuk bisa mengurai lebih semua perjalanan
yang kita lewati dalam usia kebersamaan ini. Waktu berlalu tanpa kita
sadari perginya. Yang ada sekarang adalah kenyataan semua bertambah
dalam waktu.
Aku
mencoba mengingat apa yang menjadi title diatas sana, sayangku. Ketika
cinta mati suri. Ya, ketika rasa cinta itu aku rasakan mati suri bagiku,
bagi hatiku,bagi hidup dan bagi jiwaku…
…………………………………….
Apakah
aku harus memuji dirimu dengan semua keindahan kata yang terurai.
Karena bagiku mungkin, semua imajiku hilang dalam kata setiap saat.
Ketika pada lelap tidur mu, aku mampu meresapi semua indah itu sendiri.
Dalam sesak dadaku. Dengan lirih kata yang ku ucap pada Langit.
Waktu
berlalu, tanpa kita sadari perginya. Sedang kita hanya menyadari usia
yang kita punya atas kebersamaan ini. Sementara kehidupan masihlah sama
bagi kita pada akhirnya. Dan masihlah sama kita harus berjuang dengan
apa yang ada.
Hatimu, hatiku sayangku….
…………………………………………………..
Kita
bersatu atas hati itu, dengan semua yang ada disana. CInta, kasih
sayang, merah, abu-abu hitam dan putihnya. Dan talian hati ini kian hari
kian melalang buana tanpa kita mengerti dan semakin dalam. Dan Pada
akhirnya akupun hanya bisa diam ketika semua menyentakan kesadaran ku.
Bahwasannya aku telah berada di nirwana yang terindah. Dimana bagiku,
Engkaulah bidadari itu. Dimana bagiku, dirimulah yang paling aku
dambakan. Tiada mampu aku bertahan dalam kenyataan tanpa dirimu.
Tahukah
kamu dikala malam. Ketika harus meraih lelap dan mimpi. Aku pergikan
jiwaku pada dunia yang laen,dunia akhir. Ketika kesadaranku datang akan
masa lalu dan kebahagiaan yang mampu aku berikan untuk dirimu.
Aku
pergi kedunia akhir hidup. Meletakan jiwaku dan mengenali dunia itu.
Mengalahkan ketakutanku akan dunia itu. Dan pada akhirnya sekian lamanya
aku mencoba aku menemukan bahwa bertemu dengan-NYA adalah kedamaian
yang sesungguhnya.
Mungkin
karena aku merasa letih akan smua kesalahan hidup yang selalu mengikuti
diriku hingga kini. Mungkin karena aku tak kuat menghadapi ketidak
pastian yang aku jalani selama ini. Mungkin aku berputus asa atas diriku
sendiri yang tak bisa lepas dari dosa. Dan terlebih aku merasa lebih
tak kuat lagi melihat bagiamana aku harus melihatmu ikut dalam
ketidakpastian hidupku. Dan menanggung juga akibat dari semua
kebodohanku. Aku tak mampu melihat kesengsaraan harus kau alami juga
karena aku…
Dalam
melepaskan jiwa dan pikiran pada dunia akhir. Aku melepas doa, harap
dan permintaan pada LANGIT. Doa yang aku tujukan agar kamu menjadi yang
paling Dicintai-NYA. Cinta yang akan menjaga dirimu. Mengasihimu,
melapangkan hidup, hati dan juga jiwa. Memberi kebahagiaan yang
sesungguhnya. memudahkan dan membantu semua urusan mu didunia ini dan
juga diakhirat nanti.sehingga pada akhirnya ketika jiwaku benar-benar
sampai pada dunia akhir itu. Aku bisa merasa kerelaan hati. Dan sampai
dengan senyuman dimana itu ada karena aku mampu melihat bahagia itu
milikmu.
………………………………………………
terkadang
aku berfikir bahwasannya yang aku ingin persembahkan kepada dirimu
dalam uraian kata. Bukanlah keindahan puja puji dan pengungkapan. Namun
yang aku ungkap adalah kenyataan tentang semua. Entah dalam warna yang
merah hitam ataupun abu-abu..
kata yang sederhana namun dapat kita resapi maknanya lebih dalam…
terlalu
muluk, terlalu tinggi, terlalu mengada-ada dan dibuat-buat kadang.
Kecendrungan kita dalam mengungkap semua hal ini dengan kata. Yang
mungkin pada kenyataannya apa yang terjadi jauh dari itu semua. Jadi,
aku ingin mengurai kejujuran sederhana saja untukmu, sayangku..
…………………………………….
Jikalau aku ingat, sayangku..
Aku
merasa kadang tak seharusnya aku ungkap semua hal kepadamu. Hal ini
pula yang kadang aku dengar dari banyak orang. Hingga aku bertanya..
apakah benar seperti itu??..
Sehingga
aku berfikir apakah cinta adalah tentang siapa yang menang dan siapa
yang salah. Siapa yang menguasai dan siapa yang menguasai…
Manusia
ketika telah kehilangan apa yang tersimpan dalam hati. Yang menjadi
rahasia hati dan kekuatan jiwa. Maka aku melihat mereka tiba-tiba merasa
lemah tak berdaya. Karena Semua hal telah diketahui oleh musuh. Semua
taktik perang tlah lagi dikuasai orang. Sehingga dengan mudahnya kita
diserang dan kalah pada akhirnya…
Apakah cinta dan kebersamaan kita seperti itu sayang?...
Mungkin
dahulu dikala kita msih melanang buana dalam mencari kesejatian seperti
sekarang. Itu kita butuhkan. Namun sekarang ini, kamu adalah kesejatian
itu?..masihkah aku seperti itu?...
Mungkin ya…
Mungkin juga tidak…
Ya
aku katakan karena, ketika aku mengerti dengan sendirinya tentang kamu.
Maka aku tahu harus berbuat apa dengan mu. Ya aku katakan, karena
kecewanya aku akan kamu. Yang kadang datang membuat aku berfikir
bahwasannya hidup adalah tentang diri sendiri. Hidup adalah tentang aku
dan Tuhan. Segala sesuatu harus mengandalkan diri sendiri.. jangan
berharap apapun pada manusia. Siapapun dia….maka Ya aku katakan!..
Tidak
aku katakan, karena semua hal telah aku ungkapakan hanya kepadamu.
Bahkan tanpa aku harus ungkapkan smeua itu mungkin kamu sudah
mengetahuinya. Secara sadar atau tidak, hanya kamu yang mengetahui
rahasia diri yang tak pernah aku ungkap kepada sapapun. Karena hanya
kamu yang paling bisa menerima, mengerti aku dan mau berkorban.
Maafkan
aku jikalau kadang aku menjadikan Cinta adalah menang dan
kalah....maafkan aku ketika aku lakukan smua itu hingga melukai hati dan
mengecewakan dirimu, sayang ku...maafkan aku
...............................................................
Cukuplah ALLAH saja yang menjadi penolong...
Tiada Tuhan Selain ALLAH, yang MAHA Menguasai lagi Maha Perkasa..Penguasa Langit bumi dan Surga.
Ampunilah kami, ampunilah Aku....
Betapa
hanya diri-MU lah yang Maha Mengetahui semua hal tentang diriku. Bahkan
apa yang tersembunyi dalam benakku...Engkaulah yang Maha Mendengar
bisikan dan jeritan jiwa..
Aku mengadu..dan Akupun memohon kepada-MU. Dan hanya Kepada-MU...
Aku lelah kadang, wahai Tuhan ku...
Lelah
dengan ketidak pastian hidup yang harus aku jalani. Meski aku tahu,
bahwasannya Engkau yang Maha Memiliki Rencana. Namun keterbatasanku
sebagai Hambamu yang lemah lagi bodoh. Membuat aku tak bis amengerti
semua rahasia yang Engakau sembunyikan dari apa yang ada...
Aku lelah tuk mencari Tahu....
Dan
ketika kesabaran ku telah sampai pada puncaknya..dan Amarah menguasai
aku...lepaslah segala kesadaran tentang Keindahan Engkau , Ya Tuhanku...
Sehingga marahku tertuju kepada-MU..dan betapa Engkau juga sanagt Mengetahui keburukan diri ku tentang ini....mencaci MU..
Dan aku lelah dalam kemarahanku kepada-MU...
Dan aku Lelah memaki –MU diLangit sana....
Karena sedikit kesadaranku mengingatkan aku, betapa Hanya ENGAKU lah saja yang mampu menolong diriku...
...........................................
aku lelah kadang...
ketika
tak jua sampai pada kebahagiaan sejati. Bersanding dengan yang tercinta
sang bidadari-MU...Pundi-pundi kecil titipan-MU....
dan yang aku lihat kemudian bahwasaanya tak juga bisa semua kebodohan masa lalu dapat kuperbaiki...
dan
aku lihat juga kemudian, sang bidadari harus menanggung semua itu juga
bersamaku. Yang seharusnya tidak. Yang seharusnya semua itu aku tanggung
sendiri..namun, tetaplah kenyataannya dirinya hanyut terbawa...
aku
lelah bertahan dalam mencoba, sedangkan waktu tak memberi aku
kerenggangan. Sedangkan manusia-manusia ciptaanmu memandang sinis,
mencemooh dan tertawa atas aku setiap saat...
aku
lelah memanti jawaban dari MU, wahai Tuhan ku...jawaban atas apa-apa
yang aku seharusnya tahu untuk melakukan apa. Sedangkan kehidupan ini
penuh dengan tipu daya...
dan pada akhirnya aku berlari mengindar denga membenci diri-MU dengan rasa kecewa dan lelah ini...
aku
lelah setiap saat menyalahkan Engakua yang Maha Penolong...karena Hanya
Engkaulah sesungguhnya yang paling mengerti aku...mencintai diriku...
aku lelah dalam berlari jauh dari-MU yang pada akhirnya aku lelah jg berlari....
aku lelah dalam berlari tak pasti ...
aku
lelah menanggung beban hati atas bidadari yang ikut hanyut dalam
dilemaku...dan seharusnya dia yang Merupakan Anugerah dari-MU layak
mendapat lebih dari apa yang aku beri...
aku lelah, ya Rabb...
..........................
aku
lelah bergumul dengan hamba-hamba MU yang membuat jiwaku mengerang
marah. Dan hati nurani terlukai..aku bosan dengan kepalsuan mereka,
kebodohan mereka yang sama dengan kebodohanku..aku bosan dengan
kebohongan dan tipi daya mereka...
aku
lelah berperang dengan keangkuhan mereka yang membuat aku berdiri dalam
benteng yang sama, yaitu kesombongan juga, sedangkan hati nuraniku
memaki diriku..
aku
lelah dalam ketakutan atas sikap-sikap dari hamba-hamba MU...yang
mungkin melukai aku dan semua orang yang aku cintai. Menjadikan aku
lebih dari yang aku takutkan dari mereka....
..........................
aku lelah...lelah sendiri tanpa bidadari...
kembali pada lorong sepi dan malam hening tanpa ada yang berarti...
aku
letih bermaksiat dengan diri sendiri...berperang dengan nafsuku
sendiri...sedangkan jelas-jelas aku sadari betapa Engkau memurkai diriku
atas dosa itu..namun aku tak berhenti dan tak berdaya meski aku juga
letih...
aku
letih menyadari kesendirian sang bidadari lebih jauh lagi dibandingkan
dengan kesendirian aku disini...dan aku tak mampu berbuat banyak selain
berlari menghindari kesedihan ini. Tuk bisa bertahan dalam menjalani
hidup...
aku
lelah berharap-harap cemas dan bertanya-tanya akankah Engkau mendengar
dan mengabulkan doa dan harapku...aku lelah dalam kecewa ketika
kenyataan datang an semua doa dan harap begitu jauh aku rasa..
...........
wahai , Penguasa Alam...
Cintailah aku... dengan cinta yang aku mengerti. Jangan butakan aku dalam ketidak tahuan akan keindahan MU....
Wahai Yang Maha Menyelamatkan..
Cintailah aku..dengan cinta yang bisa mengangkat ku jauh dari dosa-dosa masa lalu...
Wahai Yang Maha Pengampun...
Cintailah aku..dengan Cinta yang mampu mewujudkan Doa dan harap ini tanpa cemas...
Wake up in the morning, and I found my self alone.
Aku
coba mengingat kehidupan yang menjadikan diriku seperti sekarang ini.
Bagiamana aku, siapa aku…entahlah apa yang ada dalam pikiran ini
sekarang. Sesungguhnya begitu banyak hal yang berputar-putar didalamnya.
Namun aku tak mmapu menangkap satupun dari semua yang berputar itu.
Aku
sendiri dikamar ini, sedang kan dirimu sayang ku. Telah kembali pada
kehidupan kamu disana.apakah lorong dalam hati ini masih terus mencari
tempat yang sesungguhnya dia inginkan?. Entahlah…
Aku berada dalam harap-harap cemas tentang kehadiran Reina..
post: awankening