ardiansyahardian.blogspot.com
fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia| fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|

Perempuan Yang Melepas Angan

 
Perempuan itu melepas angan akan sosok pria yang baru sekali dia temui. Meski perjalanan kebersamaan mereka hanya dilewati oleh perbincangan lewat telephone.
Namun dalam hatinya, suatu ikrar telah dilepas. Bahwasannya jikalau ada sosok laki-laki yang mengajaknya tuk menikah. Maka dialah sosok lelaki yang akan menjadi sosok pendamping hidupnya.
Dan laki-laki itulah yang pernah mengucapkan kata ajakan padanya untuk menikah pertama kali. Meski kemudian ia mengurungkan niatnya. Seolah ada ketakutan yang dalam sosok laki-laki itu…
Dan benar, laki-laki itu mengakui akan ketakutan dirinya itu.
Tapi entah mengapa, meskipun laki-laki itu menarik kembali ucapannya. Perempuan itu merasakan bahwa dialah sosok lelaki yang akan menjadi pendampingnya. Dan dia begitu yakin akan hal itu. Apa sebab?. Entahlah, mungkin karena ikrar yang dia ucap pada dirinya sendiri. Atau mungkin karena ada kekaguman dalam diri perempuan itu akan sosok laki-laki itu. Hanya dialah  yang tau….
 
 
 
 
post:awankening