Sepeninggal malam…
meniti redup asa tentang cinta yang kian memudar…
Sepeninggal malam…
kala dawai asmara gubahkan syair menyanyat hati..
Sepeninggal malam..
saat lantun tak lagi syahdu..merintih ditepian akhir ingkar sebuah janji..
Sepeninggal malam..
ketika tatapnya beku..terkepal jemari mimpi, meluruhkan esok yang seolah tiada…
Sepeninggal malam..
Diwaktu hilang adalah keterpaksaan, dan lalu memaknai pergi sebagai waktu yang mati..
dan Sepeninggal malam..
dihardiknya hati..ditasbihkan dalam bisik amarah yang bisu..
Dan diakhir malam..lantang swaranya bermunajat…
“bila bahagia yang kau cari berarti pergi..maka pergilah dan
membusuklah dalam kejauhanmu disana..namun sisakan sedikit jejakmu
disini..karena ada doa dalam karma yang kan ku bait dalam tiap-tiap
sepeninggal malam…”
(Hnink Swara)