ardiansyahardian.blogspot.com
fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia| fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|fikahanifahmeutia|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|lubis family|

harga diri yang terabaikan

            


sering kali kau merendahkanku,melihat dengan sebelah mata mu.. membuat satu kebencian untukku didalam dirimu.. tak tahu apa yang telah kuperbuat hingga kau menilai ku hina di hadapanmu.mengacuhkan diriku dihadapan temanmu menganggap ku seolah tak ada harga dirinya ,mempermainkan ku sesuka hatimu ,menyakitiku berulang kali dengan kata yang terlontar dari mulut manismu saat kau mengucapkan kata maaf dalam kesunyian malam. saat mencoba untuk selalu menyadarkanmu sebelum kau menilai diriku apakah dirimu cukup baik dariku.. maka hargai diriku sebelum kau menilai siapa diriku...

tatapan hatimu begitu menusuk sekujur tubuhku,selalu saja menganggapku lemah,kebencian ini semakin sangat terasa menyakitkan saat engkau berada dihadapan mata ini...
kurapuhkan kesombongan dan kebencian mu dengan senyum serta keramahanku saat menatapmu.. hingga ku bayangkan sosok wajahmu yang selalu menyakitiku.. kini semua telah tunduh dihadapanku..saat itupun aku akan meninggalkanmu dan melupakanmu bahwa aku tak pernah benar" memilikimu..


memohon padaku untuk kembali dikehidupannya sungguh hal yang menyakitkan untuk kembali padanya..aku memang mencintaimu,tapi itu dulu sebelum kau mengacuhkanku,
kerapuhannya saat mengabaikanku terlihat dilangitan gelap dengan gemuruh petir yang menyambar..berjalan seorang diri tanpa melupakan keangkuhan dan kesombongan sehingga dia harus berjalan sendiri diatas kerikil tajam yang menyakitkan,tak ada sinar indah yang menerangi jalan gelapnya, raut wajah yang menitipkan belain kasih sayang seorang yang mencintai dengan tulus


saat itu aku tersenyum melihatmu memintaku kembali dikehidupanmu..
saat itu aku tak punya pilihan untuk memulai kisah baru bersamamu... aku telah bersama seseorang yang telah menghargai diriku dan perasaanku.. dengan cinta yang sederhana tanpa kemunafikan dan sandiwara yang hina ...